Obyek Wisata Air Panas Minim Perawatan Solok, Singgalang
Lingkungan obyek wisata jir panas Bukit Kili, Nagari Koto Baru, Kecamatan Ku-bung, Kabupaten Solok, kurang terpelihara kebersihannya.
Warga dan pengunjung setempal saat mandi di kolom air panas Bukit Kili, banyak yang tidak mengindahkan ketentuan yang telah ditetapkan petugas kebersihan. Demikian pantauan Antam d\ lokasi obyek IMsata itu, Minggu (3/2).
Obyek wisata air panas yang berjarak sekitar l Km dari Kota Padang itu, dirancang menjadi dun kolam yakni khusus pria berukuran 10 x 20 meter dan wanita 10 x 15 meter. Temperatur air mencapai 5 hingga h derajat celsius.
Kolam air panas ini di lingkungan rumah warga yang cukup padat, dan khusus di lingkungan kolam tersedia penginapan terdiri atas 10 kamar, dengan sewa Rp20ribu per orang per hari.
Pengunjung yang datang ke sana berdasarkan keterangan warga sekitar, selain dari daerah di Sumbar juga dari provinsi Jambi, Bengkulu, dan Riau.
Pengunjung cukup ramai ke sana pada hari-hari libur nasional, bahkan pada hari lebaran, jumlah pengunjung makin meningkat. Tiap pengunjung yang masuk dikenakan biaya Rpl.OOO/orang dan khusus libur lebaran Rp2.000/orang.
Menurut seorang pemuda setempat, pihak pengelola sudah membuat ketentuan agar tidak membuang sampah dan bungkus sabun di lingkungan kolam pemandian, namun masih terdapat warga dan pengunjung yang tidak mengindahkannya. "Petugas khusus membersihkan lingkungan kolam air panas sudah dibentuk, tapi nanya sekali dalam sepekan yakni pada hari Jumat," kata pemuda panggilan Doni itu.
Dia menambahkan, seharusnya petugas juga menyediakan bak sampah di lingkungan kolam agar pengunjung tidak sembarangan membuang sampah.
Data Pemkab Solok menyebutkan, sumber air panas Bukit Kili terdapat sebelas lokasi. Sumber panas diduga berasal dari kantong-kantong magma yang terdapat di bawah Gunung Talang dengan kedalaman yang belum diketahui.
Mata air panas tersebut keluar melalui rekahan-reka-han pada batuan vulkanik muda (lahar Bukit Bakar dan Gunung Talang) dan aluvium.
Keberadaan manisfestasi tersebut di atas dikontrol oleh struktursesar Batu Bajanjang dan Danau Kembar yang berarah barat laut-tenggara. Terapi stroke
Potensi air panas di daerah Bukit Kili, selain menjadi lokasi wisata, juga sebagian warga berkeyakinan bisamenjadi tempat terapi penderita stroke.
"Pengunjung datang ke sini, bukan saja ingin mandi, tapi juga banyak penderita penyakit stroke yang berendam di kolam ini -terapi-," kata Fitri, pedagang di kawasan lokasi obyek wisata air panas di Nagari Koto Baru, Kab. Solok.
"Bagi pengunjung yang belum terbiasa agar tak langsung terjun ke kolam, karena akan terasa panas sekali," tambah Fitri sembari mengisahkan, pernah ada kejadian pengunjung langsung terjun ke dalam kolam tanpa meraba kondisi air, sehingga berakibat ia pingsan karena tak tahan dengan panas air.
Para pengunjung biasanya sebelum berendam masuk kolam, lebih dulu membasahi tubuhnya menggunakan tim-ba, guna menyesuaikan suhu air dengan tubuhnya. "Bila sudah membasahi tubuhnya lebih dulu dengan menciduk air menggunakan rimba secara berlahan baru mencebur masiih kolam, jauh akan lebih aman," katanya.
Hal yang sama juga dilakukan para penderita penyakit stroke, ia bisa bertahan hingga satu jam berendam di sana. "Awak (kami -red) tak tahu persis apa sudah berendam di sini, kemudian ada perubahan kondisi kesehatan penderita stroke itu," kata Fitri namun ia menambahkan, tapi beberapa pendamping penderita itu mengaku, penderita stroke mengalami perubahan, seperti kondisi badan terasa lebih segar.voio