Back To Top

Thursday, November 21, 2019

Waspadai Gangguan Penglihatan

ilustrasi penglihatan

Mata punya peran penting dalam kehidupan manusia. Delapan puluh persen dari kehidupan diperankan oleh mata. Mata yang normal akan memberikan kesempatan otak melihat dengan baik, di samping meneruskan jalan pemikiran sesuai dengan perkembangan kemampuan otak seseorang.

Sebaliknya, bila terjadi gangguan penglihatan dan menyempit-nya lapang penglihatan, otak tidak akan berkembang dan berfungsi normal. Lebih dari 161 juta orang di dunia mengalami gangguan penglihatan, yang mana 124 juta di antaranya rabun (low vision) dan 37 juta buta.

Spesialis Mata dari RS Husada Prof Sidarta Alyas pada peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-85 RS Husada di Jakarta, Kamis (7/1) mengatakan, gangguan penglihatan utama di dunia adalah katarak, glaukoma, kornea, diabe-tik retinopati, kebutaan pada anak, dan trakoma. Katarak sendiri lebih banyak ditemukan di negara berkembang.

Diperkirakan tahun 2020, sekitar 82 persen orang yang berusia di atas SO tahun mengalami gangguan penglihatan. Sebanyak 90 persen berada di negara berkembang, termasuk Indonesia. Untuk melihat kesehatan mata, terlebih dahulu mengenali perkembangan penglihatan normal, seperti tajam penglihatan bayi sangat kurang dibanding penglihatan anak, perkembangan penglihatan berkembang cepat sampai usia 2 tahun dan mencapai penglihatan normal pada usia 5 tahun.

Tajam penglihatan bayi dapat dikenali, antara lain dari bayi baru lahir menggerakkan kepala, 6 minggu sudah mulai melakukan fiksasi, 3 bulan dapat menggerakkan mata ke arah benda bergerak, 4-6 bulan koordinasi penglihatan dengan gerakan mata, 6-8 bulan mulai dapat melihat dan mengambil objek, 9 bulan tajam penglihatan 20/200 dan 1 tahun tajam penglihatan 20/100.

"Perkembangan kesehatan jaringan yang meneruskan sinar ke otak dan otak penerima rangsangan benda untuk dinilai apa yang terlihat. Jaringan mata yang harus baik, yaitu kornea (selaput bening), lensa harus jernih, dan badan kaca," katanya.

Katarak Bayi Katarak, kata spesialis mata sejak 1996 ini, merupakan penyebab utama pada mata. Akibatnya, penglihatan dapat menurun sejak lahir, dewasa dan dampak besar pada usia lanjut. Kelainan lensa yang terjadi sejak lahir dapat berjalan bersama kelainan bawaan lain atau sindrom.

Bila katarak ditemukan dan merupakan sindrom sebuah penyakit, segera lakukan pengobatan dini. Bila terlambat akan

mengakibatkan mata malas atau ambliopia.

Pencegahan katarak pada bayi dapat dilakukan. Namun, terlebih dahulu mengetahui kemungkinan bayi akan lahir dengan sindrom tertentu dengan melakukan konseling genetika.

Pada bayi yang baru lahir, hams diperhatikan kemungkinan kelainan bawaan yang mungkin dibawa. Mata bayi yang normal terlihat pupil hitam pekat, sedangkan bayi dengan kelainan bawaan mata katarak biasanya terlihat pupil atau manik mata yang putih.

Pada perkembangan penglihatan selanjutnya, menurut dokter yang juga praktik di klinik Mata Talang Jakarta Pusat ini, perlu diperhatikan apakah ada hambatan penglihatan sekelilingnya. Seperti, apakah letak matanya lurus atau mulai dapat berfiksasi dalam perkembangan selanjutnya, dan mata tidak goyang atau nistag-mus.

"Mata yang penglihatannya berkembang normal akan mempunyai fungsi normal karena otak mulai mengenal benda yang dilihat. Kecerdasan anak akan bertambah karena otak mulai belajar berfungsi normal," ujarnya.

Katarak yang terlihat sejak lahir perlu dilakukan pcmbedahan segera karena dapat menghambat pengenalan benda yang dilihat atau ambliopia. Bila pembedahan terlambat maka walaupun keta-raknya dibedah, penglihatan tidak sempurna.

Untuk mendapatkan penglihatan normal maka pada saat pembedahan dilakukan penggantian lensa yang keruh dengan lensa yang artifisial atau buatan. Lensa ini diletakkan di tempat lensa asli dan bersifat jernih atau transparan, sehingga penglihatan normal kembali. Hingga saat ini, belum ada bukti katarak bisa dicegah. Karena itu, dianjurkan untuk hindari pemicunya, yakni rokok, alkohol, diare, malanutnsi dan riwayat keluarga

Selain itii, melindungi mata dari sinar ultraviolet dengan nn glass dan menambah masukan an-tioksidan, seperti vitamin A, C, dan D. Banyak mengonsumsi sayur berwarna hijau, seperti brokoli, bayam, kangkung dan terutama wortel bisa mencegah gangguan penglihatan. [D-13]