Warga Karimun Mulai Panik BBM, Listrik, Air Kian Kritis
KARIMUN, TRIBUN - Cadangan air di Karimun kali ini benar-benar kritis. Aliran air dari mesin utama Instalasi Unit Air Bersih Perusda Karimun di Sei Bati ke pelanggan terhenti total. Penyebabnya, pipa penyedot air bersih di waduk utama sumber air bersih, sudah tidak bisa lagi menjangkau air di waduk tersebut.
Akibatnya air tak lagi mengalir setetes pun ke rumah warga. Kondisi tersebut terjadi karena keringnya air waduk akibat kemarau panjang. Ini sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu.
Parahnya lagi aliran air dari waduk cadangan lainnya yang saling terhubung tampak sengaja disumbat pihak tak bertanggungjawab.
Dari pantauan Tribun, air di waduk utama sudah sangat susut. Pipa penyedot utama air tergantung dan tak bisa menyedot air dan mengalirkannya ke instalasi pengolahan air bersih.
Warga Karimun pun mulai panik. Setelah didera krisis listrik, air dan kemarin bahan ba-kar minyak (BBM) di SPBU Jl Poros masih kosong melompong sejak beberapa hari lalu. Belum diketahui kapan BBM akan tersedia kembali. Mobil pribadi terpaksa membeli minyak di kios-kios bensin.
Kemarin, saluran air dari waduk cadangan terlihat tersumbat kayu gelondongan. Menurut Pengawas Instalasi Unit Air Bersih Perusda Karimun Dedi Fariadi saat ini aliran air ke ribuan pelanggan air bersih di Karimun sangat mengkhawatirkan.
"Pipa utama penyedot air bersih menggantung tak bisa menyedot air. Kita berharap ada keajaiban turunnya hujan deras, karena air di waduk sudah surut sekali," ungkap Dedi.
Dedi menambahkan dari biasanya suplai air bersih ke rumah-rumah warga, membutuhkan produksi air 80 meter kubik per detik. Namuivsaat ini produksi air bersih tersebut hanya sekitar 14 meter kubik per detik. Boleh dibilang saat ini cadangan air bersih untuk menyuplai ke tengah masyarakat sudah sangat kritis.
"Biasanya produksi kita kalau air tidak surut 80 meter kubik per detik tapi sekarang tinggal 14 meter kubik per detik," terang Dedi. Kondisi ini diperparah dengan tidak lancarnya aliran dari waduk cadangan yang terhubung dengan waduk utama.
Aliran air dari waduk cadangan juga mengalami kendala. Setiap saluran air dibersihkan ternyata ada saja yang menutup saluran tersebut. "Setiap ki-ta bersihkan selalu saja ada yang menutup saluran air dari waduk cadangan," ungkap Dedi.
Manager Unit Air Bersih Perusda Karimun Gunawan membenarkan saat ini suplai air sudah terbilang kritis. Namun ironisnya, hingga saat ini tidak ada upaya dari pemerintah setempat untuk mencari jalan keluarnya. Padahal kondisi tersebut selalu terjadi setiap tahunnnya.
"Selama ini pemerintah tidak pernah memperhatikan permasalahan di Unit Air Bersih. Kita sudah minta beli mesin dari tahun 2004 untuk menunjang pelayanan terhadappelanggan. Tapi hingga sekarang tidak pernah ditanggapi," terangnya.
Krisis air bersih di Karimun membuat pusing para orang-tua. Anak-anak yang hendak pergi sekolah pun terpaksa ada yang tidak mandi pagi. Bahkan diantaranya tetap memaksakan mandi kendati dengan air galon.
"Anak saya mau pergi sekolah play grup terpaksa tak mandi, karena air mati sudah seminggu,"ungkap Ines, ibu rumah tangga yang tinggal di sebuah perumahan di Tanjungbalai kemarin.
Matinya air perusahaan air minum daerah Karimun tersebut pun sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu. Azwar, warga Pelipit terpaksa mencari sumur umum untuk mencukupi kebutuhan pokok tersebut.
"Saya terpaksa cari air hingga ke sumur-sumur umum karena air PAM mati sudah seminggu. Susah bang, air mati, listrik mati, minyak kosong. Susah lah," terang pria yang bekerja sebagai pedagang ter-sebut.(zur)