Back To Top

Monday, May 4, 2020

Lengkapi 6 Anak Cabang PPTI



Untuk Wilayah Samarinda Ulu, Pengurus Dilantik Kemarin


SAMARINDA-Wali Kota Samarinda H Achmad Amins MM sewaktu pengukuhan pengurus Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Samarinda, 24 Maret 2004 silam menegaskan tak gentar dengan penyaJtityang dulu akrab dikenal TBC itu.

Pernyataan dari wali kota yang tenar dengan program gratisan (mulai KTP, kartu keluarga, akta kelahiran, biaya berobat, santunan melahirkan dan santunan kematian), semakin tak terbantahkan lagi atas penanganan TB di Samarinda, kare-najika sebelumnya PPTI Samarinda sudah membentuk Komite DOTS dan kader PPTI sebagai jejaringnya, kini sayapnya semakin lebar dengan telah dibentuk dan dikukuhkannya 6 anak cabang PPTI kecamatanyang diakhiri dengan pelantikan pengurus anak cabang di Samarinda Ulu, Kamis (21/2) kemarin.

"Alhamdulillah, sekarang sudah semua kecamatan terbentuk anak cabang PPTI. Pembentukan ini guna terus menciptakan jaringan kerja sama semua pihak untukber-peran aktif dalam program pemberantasan tuberkulosis, dalam hal ini di Samarinda. Pembentukan ini afektif dan efisien untuk membantu PPTI Cabang," ujar Ketua PPTI Cabang Samarinda Hj Puji Syaha-rie Jaang SH MHum dalam sambutannya usai mengukuhkan anak cabang terakhir di Samarinda itu. Hadiri pada acara itu mahasiswi Maastricht University Belanda Noelle Gerbbels yang sedang melakukan riset tentang penyakittropis di Samarinda selama 10 minggu sejak 7 Januari 2008 lalu.

Isteri wakil wali kota ini menegaskan, juga keberadaan PPTI bukan melulu menangani penyakit TB. Menurutnya akan banyak ma-salah sosial yang terungkap ketika para kader PPTI melaksanakan aktivitasnya. "Tentunya nanti ditanya KTP, kartu keluarga. Jika djjawab belum, kita akan tanya alasannya dan tentunya akan memberitahukan pembuatannya gratis. Kita juga menanyakan keadaan sosial, dan menanyakan kenapa tidak dibawa berobat. Disini, kita kembali memberitahukan bahwa berobat di Puskesmas juga gratis," imbuhnya Jadi, lanjutnya selain melaksa-nakan tugas PPTI, non-PPTI juga dilakukan. "Kami harapkan, para kader bisa membantu bapak wali kota menyebarluaskan program-programnya yang begitu bagus. Mulai pembuatan KTP.kartu keluarga, akta kelahiran, dan biaya berobat gratis, serta santunan melahirkan dan kematian," ujarnya. Dikatakannya PPTI tidak terkotak-kotak, mereka bisa bersinergi dengan seluruh organisasi kemasyarakat yang sudah terbentuk untukmemberikan solusi terhadap masalah sosial dan kemanusian di kota Samarinda. "Saya kira koordinasi-nya tidak terlalu formal, lakukanlah dengan persuasif," tandasnya


Ia menyebutkan pertimbangan lain membentuk anak cabang ini upaya menyikapi kondisi Samarinda. Dimana sudah banyak perusahaan besar maupun usaha yang dikelola sendiri gulung tikar.

Menurutnya, hal ini akan berdampak langsung terhadap pola hidup masyarakat. Penganggau-ran nantinya berdampak kemiskinan, kemiskinan jika dibiarkan akan berdampak pada kesehatan.

"Untuk itu, PPTI perlu bergandengan tangan dengan kecamatan maupun kelurahan. Penyakit TB ini harus diperhatikan ekstra, karena berbahaya, dan mudah menularkan. Jika sudah tertular, maka roda ekonomi suatu keluarga akan lumpuh. Untuk itu harus dikeroyok! istilah jawanya atau bergandengan tangan memberantasnya,"ujarnya.

Lebih memberdayakan anak cabang, katanya, PPTI Cabang juga akan rutin melakukan pertemuan dengan seluruh anak cabang se kota Samarinda tiap 3 bulan sekali. Camat Samarinda Ulu Edy Marya-di mengimbau kepada para lurah agar dapat berkoordinasi dengan para pengurus PPTI yang baru dikukuhkan tadi. (hms6)